Jamri,MH Dosen Tatanegara Sampaikan Tiga Poin Penting Wujudkan Pemilu yang Berintegritas

Jamri,MH Dosen Tatanegara Sampaikan Tiga Poin Penting Wujudkan Pemilu yang Berintegritas
Dosen hukum tata negara menghadiri sekaligus menjadi narasumber pada pendidikan politik ditaja oleh Kesbangpol Inhil di Hotel Top 5 Tembilahan, Kamis (16/11/2023).

SERIBUPARITNEWS.COM,Tembilahan - Dosen Hukum Tata Negara Unisi Tembilahan Jamri, MH sampaikan Tiga Point penting agar terciptanya pemilu yang Berintegritas.

Hal itu disampaikan Dosen hukum tata negara tersebut dalam menghadiri sekaligus menjadi narasumber pada  pendidikan politik ditaja oleh Kesbangpol Inhil di Hotel Top 5 Tembilahan, Kamis (16/11/2023).

Menurut Jamri, bahwa istilah politik berasal dari bahasa Yunani yaitu “polis” yang berarti negara. Oleh karena itu menurutnya politik selalu dihubungkan dengan aktifitas bagaimana cara memperoleh dan mendapatkan kekuasaan negara .

"Didalam ketentuan UUD 1945 Pasal 1 ayat 1 yang menyatakan “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang Berbentuk Republik," kutip Jamri.

Menurutnya, andaikan para pendiri negara (the Founding Father) memilih bentuk negara Kerajaan (monarchi) maka bisa saja kemungkinan Pemilihan Umum (pemilu) dalam rangka melaksanakan peralihan atau pergantian pemegang kekuasaan negara tidak dilaksanakan.

"Sebab bentuk negara monarchi peralihan kekuasaan negara dilaksanakan dengan sistem turun temurun atau warisan keluarga kerajaan. Oleh karena pilihan kita adalah bentuk Negara Republik maka pemegang kedaulatan negara berada di tangan rakyat dengan menggunakan mekanisme pemilu dalam pergantian pemegang kekuasaan negara," paparnya.

Sambungnya, ia juga mencermati dari sisi hukum ketatanegaraan di Indonesia  berdasarkan ketentuan yang terdapat di UUD 1945 Pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa kedaulatan/kekuasaan  berasal dari rakyat, yang kemudian dilaksanakan  dengan menggunakan mekanisme pemilu. Oleh karena itu Pemilu sangat penting menjadi perhatian kita semua dalam memperbaiki bangsa dan negara kedepan.

Beliau juga memberikan pandangan mengenai bagaimana menghasilkan pemilu yang beintegritas. Menurutnya ada tiga poin yang harus di perhatikan diantaranya :

"Pertama, pengaturan hukumnya harus memberikan pengaturan dan sistem kepemiluan yang ideal dalam hal ini adalah uu tentang pemilu itu sendiri, sebab dengan sistem yang dibuat seideal mungkin,  kemungkinan terbesar akan menghasilkan pelaksanaan pemilu yang  ideal juga.  Kedua, penyelenggara pemilunya dalam hal ini KPU, Bawaslu, dan DKPP bekerja  harus berdasarkan ketentuan Perundang-undangan, baik itu legalitas formalnya melalui undang-undang pemilu yaitu uu no 7 tahun 2017, maupun regulatif formalnya seperti Peraturan KPU, Peraturan Bawaslu,  Peraturan DKPP dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan masalah pemilu. Sebagai dasar yuridis dalam menetapkan keputusan keputusan penting dalam pelaksanaan pemilu, pengawasan pemilu dan menegakan pelanggaran etik penyelenggara pemilu," Jelasnya

Dikatakan lagi, dan yang ketiga, masyarakat yang mempunyai hak pilih. Masyarakat berperan penting sebagai penentu terakhir bagaimana menghasilkan pemilu yang berintegritas  tentunya dengan syarat-syarat masyarakat harus memahami dengan baik apa sebenarnya hakikat dan tujuan dari pemilu itu dilaksanakan, sehingga jika masyarakat sudah memahami begitu pentingnya pemilu itu sebagai perbaikan bangsa dan negara kedepan, jamri meyakini akan mendapat hasil dari pemilu yang berintegritas.

Kegiatan tersebut dibuka langsung Bupati Indragiri Hilir HM Wardan serta dihadiri oleh organisasi Forum RT/RW, ormas , LSM, dan partai politik. Selian itu narasumber yang lain adalah perwakilan Pimpinan  dari KPU Kabupaten Indragiri Hilir dan perwakilan Pimpinan Bawaslu Kabupaten Indragiri Hilir.

Ikuti Seribuparitnews.com di GoogleNews

Berita Lainnya

Index