Melalui Duta Mangrove, Cara SMAN 9 Pekanbaru Melestarikan Lingkungan

Melalui Duta Mangrove, Cara SMAN 9 Pekanbaru Melestarikan Lingkungan
Pemilihan Duta Mangrove di SMA Negeri 9 Pekanbaru, Kamis 13 Juni 2024.

Pekanbaru, SERIBUPARITNEWS - SMAN 9 Pekanbaru menggelar pemilihan duta mangrove. Acara ini merupakan bagian dari program Panen Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Sebanyak 10 siswa siswi lolos seleksi pemilihan duta mangrove. 

Acara pemilihan duta mangrove digelar di halaman SMAN 9 Pekanbaru, Kamis 13 Juni 2024. Kegiatan tersebut, mengusung tema “Lestari Mangrove Masyarakat Bahagia.” Tema tersebut sesuai dengan kondisi eksisting mangrove di Riau.

Melansir data DLHK Riau, luas eksisting mangrove di Provinsi Riau pada 2021 tercatat mencapai 224.895 hektar. Sedangkan, untuk potensi rehabilitasinya mencapai 12.207 hektar.

Ekosistem mangrove di Riau berada di Kabupaten Bengkalis, Indragiri Hilir, Kepulauan Meranti. Kemudian, di Kota Dumai, Pelalawan, Rokan Hilir (Rohil), dan Siak.

Plt Kadisdik Riau, Roni Rakhmat memberikan apresiasi kepada SMA Negeri 9 Pekanbaru yang telah melaksanakan kegiatan tersebut. Dinas Pendidikan Provinsi Riau menyambut baik dan terus memberikan dukungan yang penuh kepada satuan-satuan pendidikan di Provinsi Riau

Dijelaskan Roni, P5 untuk meningkatkan kesadaran siswa dan siswi mengenai Pancasila sebagai dasar negara dan budaya bangsa Indonesia. Satu di antaranya fokus tema dalam P5 adalah "Gaya Hidup Berkelanjutan".

"Tenaga pendidik akan mengajak siswa dan siswi untuk memahami pentingnya hidup berkelanjutan dan menciptakan keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian lingkungan," kata Roni saat memberikan keterangan pers, pada Kamis 13 Juni 2024 siang.

Dikatakan dia, menerapkan gaya hidup berkelanjutan bisa  memberikan manfaat yang positif bagi lingkungan dan kualitas hidup manusia. Dengan mengurangi penggunaan plastik, menghemat energi, dan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan, siswa dan siswi dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. 

"Selain itu, gaya hidup berkelanjutan juga meningkatkan kualitas hidup siswa dan siswi melalui kebiasaan-kebiasaan sehat seperti mengonsumsi makanan organik dan melakukan penghijauan," sebutnya.

Ia menjelaskan, dengan P5 dapat menggali potensi siswa dalam memanfaatkan seluruh sumber daya dalam diri dan lingkungan. "Diharapkan kegiatan-kegiatan ini dapat menginspirasi siswa dan siswi untuk mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan yang lebih baik dalam menjalani gaya hidup berkelanjutan," ucapnya.

Dalam progam Merdeka Belajar, Pemprov Riau melalui Dinas Pendidikan dan DLHK telah bekerja sama dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM). Kemudian membentuk tim terintergrasi untuk pengembangan modul dari guru.

Kepala Sekolah SMAN 9 Pekanbaru, Darmina mengatakan, kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas. Kondisi ini sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.

"Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Di mana konten pembelajaran akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi," katanya.*

Ikuti Seribuparitnews.com di GoogleNews

Berita Lainnya

Index