Seakan Ada Pembiaran Oleh PT CPK Inhil, Karhutla di Area Perusahaan Meluas ke Perkebunan Warga

Kamis, 25 Februari 2021 | 01:34:00 WIB

 



SERIBUPARITNEWS.COM,GAUNG - Kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) di area PT Citra Palma Kencana (CPK) bagian dari perusahaan Suraya Dumai Group, seakan-akan ada unsur pembiaran oleh pihak PT CPK.



Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya ketika diwawancarai tepat dilokasi kebun milik PT CPK dimana titik awal munculnya api.



"Saya dari masyarakat setempat mengeluhkan keberadaan PT CPK

karena kelalaian PT CPK mengatasi api ini, seakan-akan ada Pembiaran disini," ungkapnya dengan nada kecewa, Rabu (24/2/21).



Orang ini menyebutkan, pihak perusahaan PT CPK tidak ikut turun membantu memadamkan api, hanya setelah api tersebut padam barulah pihak PT CPK datang melakukan pendinginan saja.



"Saking cepatnya penyebaran api ke area perkebunan warga, malah perusahaan lain yang ikut membantu memadamkannya, sementara dari PT CPK hanya sekedar memandang. Itupun sudah dikerasi baru dia ikut pendinginan di hari kedua, itu juga di area perusahaannya saja," ucapnya dengan nada kecewa.



Ia mengatakan, selaku masyarakat sangat mengeluhkan adanya pembiaran terhadap kebakaran tersebut.



"Kami selaku masyarakat sangat mengeluh dan kecewa atas kejadian ini, seandainya setiap tahun kejadian begini apa jadinya nanti. Kami minta ada tindak lanjut dari pihak kepolisian, TNI dan bapak Bupati tentang perusahan PT CPK ini,  sementara kalau masyarakat kami membakar setengah hektar di tangkap dan di kurung," sebutnya.



"Pak polisi bagaimana ini, Ini udah puluhan hektar yang habis terbakar, malah meluas ke lahan masyarakat, disini jelas ada pembiaran dari perusahaan PT CPK, warga siap memberikan saksi. Kami mohon ada tindakan dari bapak polisi," tegasnya.



Sementara itu, Muhammad Yani ketua RW 01, Desa Semambu Kuning, Kecamatan Gaung, saat diwawancarai awak media di lokasi kebakaran mengaku bahwa yang melihat secara langsung kebakaran di kebun PT CPK adalah dirinya.



"Saya yang pertama kali melihat titik api itu, di kebun milik PT CPK, lalu saya beritahu kepala dusun untuk memberitahu masyarakat agar memadamkan api biar tidak tersebar ke kebun milik warga yang lain," ucapnya, Rabu (24/2/21).



Ketua RW 01 Desa Semambu Kuning itu mengatakan, saat ini pemadaman sedang berlangsung dibantu oleh pihak Kepolisian, TNI, anggota PT BDL, kepala Desa Kelumpang, kepala Desa Rambaian dan masyarakat.



"Terimakasih kepada pihak Kepolisian dalam hal ini di koordinir oleh Kapolsek GAS beserta anggota, TNI, pihak PT BDL, serta masyarakat yang sudah membantu kami," ujarnya.



Hal sedana juga disampaikan oleh Kepala Dusun terentang Desa Semambu Kuning, Kecamatan Gaung. Zainal menyebutkan, bahwa titik api benar berasal dari PT CPK dan merembet ke lokasi perkebunan warga pihak keamanan sudah beberapa hari berjibaku memadamkan api yang sudah merambat masuki kebun milik warga.



"Dari hari Sabtu tanggal 20 pihak polisi TNI-Polri dan anggotanya serta masyarakat Desa Kelumpang membantu memadamkan api di bantu juga oleh pihak PT BDL dan masyarakat," tuturnya.



Dikatakan Zainal, di tengah pemadaman berlangsung belum ada pihak perusahaan PT CPK turun membantu memadamkan api. 



"Ada 14 orang pemilik lahan yang kebunnya ikut terbakar, dan sampai saat ini belum ada bantuan dari pihak PT CPK," sebutnya.



Disamping itu, Humas dari Surya Dumai Group, Darma saat diwawancarai oleh awak media menyebutkan, api tidak berasal dari kebun PT CPK hanya di pinggiran kebunnya saja.



"Asal api itu persisnya itu kita tidak jelas, tapi yang jelasnya bukan dari tengah kebun tapi tepi-tepi kebun kita.

," ungkapnya.



Darma menegaskan pihaknya sudah berusaha membantu dengan menurunkan 4 mesin untuk memadamkan api.



"Kita memang himbauan-himbauan itu sudah sering kita laksanakan mungkin ada hiuman eror, yang jelas kita antar.

Sampai saat ini pun mesin kita ada 4, 5 lah jadi memanga mekaniknya yang memang tau mesin kita datangkan pada hari ini tetap mengawal disini, Memang ada keterlambatan itu bukan kita disengaja tapi memang kita coba, yang disini memang ada beberapa yang rusak, kita sumplai dari kebun sebelah yaitu dari Tempuling," imbuhnya.

Redaksi

Terkini