Galeri Pemberdayaan Kelompok Masyarakat

SERIBUPARITNEWS.COM,TEMBILAHAN, Pemberdayaan kelompok masyarakat di kampung KB Dalam Rangka percepatan penurunan stunting melalui sosialisasi dapur sehat atasi stunting (Dashat) di tembilahan, kabupaten Indragiri Hilir, berlangsung di Aula Gedung Wanita Kabupaten Indragiri Hilir, Tembilahan (9/6/22)

Pemerintah lakukan percepatan penuntasan stunting nasional dengan berkomitmen untuk mengubah kampung keluarga berencana menjadi kampung keluarga berkualitas (KB). 

Dimana disetiap kampung KB dibuat aksi nyata khususnya untuk pencegahan tengkes, salah satunya Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), Dan kemudian akan berlanjut di Kampung KB. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya percepatan penurunan angka prevalensi stunting.

Kepala BKKBN Provinsi Riau yang diwakili oleh Drg Mita Maya Don sekretaris BKKBN Provinsi Riau dalam sambutannya menjelaskan Stunting itu penting untuk diatasi karena angkanya di Indonesia masih sangat tinggi. 

"Penyebab masalah stunting adalah kondisi kesehatan yang tidak optimal dan asupan nutrisi yang tidak optimal, dengan adanya DASHAT, kami berharap setiap ibu hamil, ibu yang hendak hamil, dan ibu menyusui lebih diperhatikan asupan nutrisinya sehingga terlahir generasi penerus yang optimal, sehat dan berkualitas,” ungkap nya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa Dapur Sehat Atasi Stunting akan ada dalam Kampung Keluarga Berkualitas (KB) dan menjadi pusat gizi serta pelayanan pada anak stunting.

"Kegiatan DASHAT sendiri mencakup edukasi perbaikan gizi dan konsumsi pangan ibu hamil, ibu menyusui, serta baduta/balita. Dalam hal ini, masyarakat akan diberi sosialisasi terkait pangan lokal yang terjangkau, bercita rasa, dan bergizi baik dan dipadukan dengan berbagai kegiatan kemitraan. Melalui model pengelolaan sosial, komersial dan kombinasi," imbuhnya

Adapun DASHAT merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu. Melalui pemanfaatan sumberdaya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dapat dipadukan dengan sumberdaya/kontribusi dari mitra lainnya.

Sementara itu Bupati Inhil yang diwakili Hilir yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Setda Kab. Inhil H. Tengku Jauhari dalam sambutannya mengatakan, kegiatan posyandu selama pandemi sempat terhambat, tumbuh kembang balita sangat ditentukan juga oleh asupan makanan yang diberikan sehingga melalui intervensi spesifik dan sensitif menjadi penting.

"Berharap dengan DASHAT permasalahan stunting yang terjadi di daerah-daerah dapat diatasi dan persiapan ibu hamil dalam melahirkan anak yang sehat, juga diperolehnya pengetahuan dan keterampilan penyiapan pangan sehat dan bergizi berbasis sumber daya lokal, Selain itu meningkatnya kesejahteraan keluarga, melalui keterlibatannya dalam kelompok usaha keluarga/masyarakat yang berkelanjutan," ujarnya. 

Redaksi