Masyarakat Sungai Intan Gelar Haul Syech Samman

 


SERIBUPARITNEWS.COM,Sungai Intan - Salah satu cara menghormati dan memuliakan ulama yang Mashur kealimannya,adalah dengan menggelar haul atau peringatan hari wafatnya.Haul ini dipandang sebagai sarana spritual sebagian besar kaum muslim Indonesia didalam memuliakan para Wali Allah.Seperti,yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sungai Intan Kecamatan Tembilahan Hulu Kabupaten Indragiri Hilir-Riau,Kamis pagi (30 Juni 2022).


Kepala Desa Sungai Intan Kecamatan Tembilahan Hulu Kabupaten Indragiri Hilir-Riau Ahmad Ependi hadiri peringatan Haul Syech Samman Al-Madani di parit Cempaka Kanan,Dusun Cempaka Sungai Intan.

Meskipun Sejak malam hari hingga pagi,hujan mengguyur,namun tidak menyurutkan antusias masyarakat setempat untuk menghadiri acara Haul Syech Samman Al-Madani.Dalam acara ini,tausiah agama diisi oleh KH.Fahruddin Noer dari Kuala Tungkal ,Tanjung Jabung Barat-Jambi.

"Alhamdulillah,saya merasa bersyukur dapat hadir bersama masyarakat untuk sama-sama kita mengadakan acara Haul Tuan Syech Samman Al-Madani,mudah-mudahan apa yang kita laksanakan hari ini dirahmati Allah SWT,sebagaimana kucuran air hujan yang membasahi bumi.Dan tentu acara ini,selain 

Inshaallah bernilai ibadah,juga kita dapat menjaga silaturahmi diantara satu dengan yang lainnya".Ungkap Ahmad Ependi

Berikut Biografi Singkat Tuan Syech Samman Al-Madani dikutip dari Wikipedia dan sumber literasi pemberitaan terkait lainnya.

Ia (Syech Samman) bernama Muhammad bin Abdul Karim dengan gelar Gauts az-Zaman al-Waliy Qutb al-Akwan asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Karim as-Samman al-Madani (al-Hasani al-Qadiri al-Quraisyi)

seorang fakih, ahli hadits, dan sejarawan pada masanya,dan merupakan juru kunci kota Madinah dan penjaga makam Nabi Muhammad SAW.

Syekh Muhammad bin Abdul Karim as-Samman al-Madani, (lahir di Madinah tahun 1132 H (1718 M) - wafat di Madinah tahun 1189 H) adalah seorang ulama besar keturunan Nabi Muhammad SAW. Ia seorang ahlussunah wal jama'ah dengan paham Asy'ariyah di bidang tauhid (akidah), bermazhab Syafi'iyah di bidang fikih furu' ibadah, dan berpegang pada Junaid al-Baghdadi pada bidang tasawuf.

Diantara wasiat yang diberikan Syekh Samman al-Madani adalah, berkata al-Imam al-Quthb al-Ghauts az-Zaman al-Waliy al-Quthb al-Akwan asy-Syekh Muhammad bin Abdul Karim as-Samman al-Madani:

"Martabatku tidak akan naik, kecuali sebab aku melazimkan doa ini pada tiap-tiap selesai shalat subuh"

· "Tidaklah aku diangkat Allah Swt. menjadi al-Waly al-Quthb al-Ghauts dan Quthb al-Akwan melainkan aku selalu rutin membaca doa ini"

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمَ

اَللَهُمَّ اغْفِرْلِاُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

اَللَهُمَّ ارْحَمْ اُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

اَللَهُمَّ اسْتُرْ اُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

اللَهُمَّ اجْبُرْ اُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ


Artinya:

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Ya Allah Ampunilah Umat sayyidina Muhammad.

Ya Allah Sayangilah Umat Sayyidina Muhammad.

Ya Allah Tutupilah aib Umat Sayyidina Muhammad.

Ya Allah Perbaikilah Kekurangan-kekurangan Ibadah Umat Sayyidina Muhammad.


penulis : Syafi'i Suardi