Mengenal Yayasan Qahal, Pembagi 'Nasi Anjing' yang Jadi Polemik




SERIBUPARITNEWS.COM,JAKARTA - Pembagian 'Nasi Anjing' di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sempat menulai polemik karena nasi bungkus itu dikira berisi daging anjing. Pembagian 'Nasi Anjing' ini diinisiasi oleh Yayasan Qahal Family.

Yayasan Qahal bergerak di berbagai kegiatan sosial. Mereka banyak terlibat dalam membantu warga yang tengah diterpa bencana.

Kali ini, Yayasan Qahal juga ikut ambil bagian dalam membantu membagikan makanan kepada warga Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang terdampak wabah virus corona. Tapi, kali ini, ada anggota yang berinisiatif mengganti logo dengan gambar anjing. Namanya pun menjadi 'Nasi Anjing'.

Setahu kita kan, hewan yang setia itu anjing. Sebenarnya kita mau menginspirasi orang-orang yang mampu, orang yang dalam level punya uang, yuk jadi bangsa yang setia ini,” kata Koordinator Lapangan Yayasan Qahal, Nita, saat dihubungi kumparan, Senin (27/4).

Selain itu, penamaan 'Nasi Anjing' hanya untuk membedakan ukuran makanan yang dibagikan. Ukuran nasi bungkus ini lebih besar daripada nasi kucing -- yang isinya memang sedikit -- yang telah populer sejak dulu.

"Jadi kita bagiin. Pas bagiin orang tanya, ini nasi anjing? [Kami jelaskan] ini ada nasi kucing, ada nasi anjing, porsinya lebih besar. Mereka enggak marah," ungkap dia.

Nita memastikan nasi bungkus yang dibagikan bukan berisi daging anjing atau nasi untuk anjing.

"Kita sudah bagikan hari keenam kemarin. Kemarin itu udah beli bahan, cumi gitu. Kita masak," tambah dia.

Sumber.    :.  Kumparan.com
Editor.       :.  Prabu Suryadhana