Tragedi Kanjuruhan, Ratusan Aremania Tewas

Tragedi Kanjuruhan, Ratusan Aremania Tewas

SERIBUPARITNEWS.COM,Malang  - Sebanyak 193 orang meninggal dunia di stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang. Kericuhan itu terjadi setelah tim kebanggaan arek Malang kalah dari Persebaya pada lanjutan liga 1.

Meski tidak dihadiri suporter lawan, kericuhan tersebut tidak dapat terbendung. Untuk meluapkan kekecewaanya Aremania terlihat turun ke lapangan setelah peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.

Akibatnya, ratusan orang mengalami luka dan 193 meninggal dunia. Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta melalui berbagai sumber menyebut, penyebab kematian suporter akibat terkena tembakan gas air mata.

"Karena gas air mata itu, mereka berupaya keluar melalui satu titik. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen,” ucap Nico, di Malang, Jawa Timur, dikutip dari Antara, Minggu (2/10).

Lebih lanjut ia mengatakan penembakan gas air mata dilakukan karena para pendukung Arema FC tidak puas. Hal ini dilampiaskan dengan turun ke lapangan. Kemudian para pendukung itu melakukan tindakan anarkis yang membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

“Mulanya pertandingan berjalan lancar. Setelah permainan berakhir, sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa. Beberapa di antara mereka turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial,” kata Nico.

Padahal, jika mengacu pada peraturan FIFA yang tertuang dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations. Pada pasal 19 b) tertulis, 'No firearms or "crowd control gas" shall be carried or used'. Bunyi aturan ini intinya senjata api atau gas untuk mengontrol kerumunan dilarang dibawa serta digunakan.

Dan hingga berita ini diterbitkan, Mabes Polri dan PSSI tengah melakukan investigasi guna nengungkap kasus yang menewaskan ratusan suporter Arema. Bahkan PSSI memutuskan untuk meliburkan sementara pertandingan Liga 1.

Penulis : Sopyan adi Cahyo Malang

Ikuti Seribuparitnews.com di GoogleNews

Berita Lainnya

Index